Bang Ganteng ketemu sama sahabat lamanya. Lama tak berjumpa, temannya kini tampak beda. Sekarang beliau tampak lebih berduit. Usut punya usut, ternyata temannya kini punya perjuangan online sendiri. Melihat temannya yang punya banyak uang dan punya banyak waktu luang, bang Ganteng jadi ikutan kepengen punya toko online sendiri.
Bang Ganteng sering mendengar dan membaca bahwa katanya buka toko online itu tidak perlu modal. Tidak perlu sewa tempat, tidak perlu keluar uang banyak, cukup modal foto produk, sudah sanggup jualan di sosmed. Dropship gitu istilahnya. Mengetahui itu Bang Ganteng semakin bersemangat. Tetapi Bang Ganteng resah mau jualan apa. Karena melihat temannya sukses berjualan pakaian wanita, Bang Ganteng juga ikut - ikutan menjual pakaian wanita. Tapi Bang Ganteng ngga mau kalah, yang dijual bukan sekedar pakaian wanita, tetapi pakaian perempuan anti air, anti peluru, anti rudal, anti petir, anti badai, dan anti begal.
Bang Ganteng kemudian memakai social media pesbuk untuk memasarkan dagangannya. Tapi Bang Ganteng bingung, cara jualan online gimana ya? Ah, coba post di status aja ah. Lalu Bang Ganteng mempost dagangannya itu di pesbuknya yang hampir semua friendnya rata - rata cowo.
1 ahad berlalu… tidak ada pesanan juga. Ah, maklum saja, kan gres 1 minggu. Makara maklum saja jikalau masih belum ada yang mau. 1 bulan berlalu dan Bang Ganteng kebingungan, wah sudah 1 bulan belum ada yang laku juga.
Bang Ganteng pun mulai kebingungan, kemudian Bang Ganteng bertanya kepada temannya, “Bro, kok jualan ku ngga laku ya menyerupai punya mu?” Temannya menyarankan Bang Ganteng untuk mencoba bantu juga menjual barang menyerupai temannya. Akhirnya Bang Ganteng juga ikut berjualan baju perempuan biasa menyerupai temannya.
Tetapi, ternyata tidak ada perubahan sama sekali. Bang Ganteng kemudian kembali bertanya pada temannya. Temannya kali ini menyarankan Bang Ganteng untuk mempromosikan dagangannya melalui iklan. Bang Ganteng berpikir, “Ngapain ngeluarin duit buat ngiklan? Sukur2 kalo modalnya balik. Kalo kaga?”
Bang Ganteng kemudian berpikir, “ah, mungkin mereka ngga pernah perhatikan postingan ku kali. Harusnya ku tag mereka satu per satu. Supaya mereka lihat betapa bagusnya pakaian jualan ku ini.” Lalu Bang ganteng mulai ngetag satu persatu orang teman2 nya di facebook. Kenal ngga kenal, yang penting asal ngetag saja. Tidak hanya itu, Bang Ganteng juga mengirimkan banyak friend request kepada orang yang tidak dikenalnya. begitu di approve, orang itu eksklusif di tag promosi produk Bang Ganteng.
Lama - usang kemudian, teman-teman pesbuk bang Ganteng mulai merasa terganggu dengan ulah bang Ganteng yang asal main ngetag saja sembarangan. “Sapa sih nih orang? Kenal saja cuman di fesbuk, kok ini orang eksklusif ngetag sembarangan sih!” kata sahabat - sahabat bang ganteng mulai terganggu.
Akhirnya, tidak usang kemudian, pesbuk bang bokir di Ganteng. Eh, maksudnya pesbuk bang Ganteng di blokir oleh pihak pesbuk sebab banyak melaksanakan spam. Mau nya jadi tajir, malah kena blokir. Sakit nya tuh disini, sambil Bang Ganteng menunjuk dompetnya yang masih kosong.
Memang apa saja kesalahan kakak ganteng? Kok barang dagangannya ngga laku? Ini beliau beberapa kesalahan Bang Ganteng
- Tidak mencari tahu kebutuhan pasar.
Abang Ganteng menjual barang yang berdasarkan nya bagus dan menurutnya niscaya laris. Banyak orang juga menyerupai Bang Ganteng yang berjualan produk yang menurutnya bagus. Iya,mungkin bagus berdasarkan penjualnya. Tapi berdasarkan calon pembeli gimana? Kalo pembeli nya merasa tidak tertarik, kemudian ngapain mereka keluar uang buat beli produk itu? Mungkin bagi bang ganteng, pakaian perempuan yang anti air, anti api, anti peluru, anti rudal, atau anti petir mungkin keren. Tapi apakah konsumen juga akan berpikir bahwa itu penting? Atau kah konsumen akan bilang? “Trus? Bagusnya dimana? Toh, sy ngga mau ikutan perang kok.”
- Tidak mencari sasaran pasar yang tepat.
Mungkin saja barang dagangan kakak Ganteng itu ada peminatnya. Buktinya, sahabat Bang Ganteng sanggup tuh jualan dan sukses. Kesalahan kakak Ganteng tidak menjualnya ke daerah yang tepat. Menjual pakaian perempuan di komunitas kolektor diecast, akan jauh berbeda jadinya dengan menjual pakaian di komunitas perempuan penggemar fashion.
- Meniadakan biaya promosi.
Ini ialah salah satu hal yang sering saya lihat di pebisnis online pemula. Kalau kita sudah berada di pasar yang tepat, mungkin menekan biaya promosi pada awal -awal tidak akan kuat banyak. Misalnya kita punya relasi sahabat - sahabat yang tertarik dengan produk kita. Tetapi apabila kita tidak berada di pasar yang tepat, maka kita perlu promosi untuk menjangkau pasar itu dan memperkenalkan produk kita.
- Tidak mendekati calon pelanggan terlebih dahulu.
Seandainya anda seorang jomblo, kemudian anda melihat seorang perempuan yang sangat cantik. Di detik pertama anda melihatnya, anda eksklusif jatuh hati padanya. Lalu, anda tiba pada nya, dan anda tau - tau eksklusif nyosor mau nyium dia. Kira - kira apa yang akan terjadi? Kalau berdasarkan saya ada 2 kemungkinan yang terjadi. Kemungkinan pertama, anda di gampar sama cewenya. Kemungkinan kedua, anda diteriaki kemudian anda akan digebuki massa. Sama dengan berjualan. Berjualan juga butuh pendekatan, jikalau calon pembeli anda belum merasa sreg dengan anda, maka akan sulit terjadi penjualan.
Saya sering mendapati banyak orang add facebook saya dan menjual barang di status mereka. Saya mungkin tertarik dengan produk yang mereka jual. Tetapi masalahnya, saya sanggup mendapat produk itu di daerah lain dengan harga yang sama. Pertanyaannya, seandainya ada 2 orang yang menawari anda produk yang sama, dengan harga yang sama. Bedanya, yang satu sahabat anda sedangkan yang satu orang yang tidak anda kenal. Kira - kira anda akan membeli dari siapa? Tentu anda akan membeli kepada orang yang sudah anda kenal bukan? Seperti itulah kira kira pentingnya PDKT kepada calon pelanggan.
- Spamming.
Ini juga ialah kesalahan yang banyak saya lihat pada pebisnis online pemula. Ini ialah kesalahan selanjutnya sesudah tidak mendekati calon pelanggan. Mereka asal ngetag orang sembarangan. Apalagi jikalau dikombinasikan dengan sasaran pasar yang salah dan tidak didekati lebih dulu, maka lengkap sudah. Sudah ngga butuh produknya, ngga kenal, tau - tau ngetag sembarangan. Nyebelin tau! Kalau orang yang anda asal tag itu masih sabar, mungkin anda hanya dicuekin. Tapi jikalau orang yang anda tag itu sudah muak dengan anda, siap saja anda diblokir, atau anda akan direport. Hasilnya? akun sosmed anda terancam BANNED PERMANENT