ADS

Bagaimana Cara Memilih Harga Untuk Bisnis Online?


Mau sharing sedikit nih..
Ada 3 cara dasar untuk memilih harga jual:
  1. Cost-based Price
  2. Competitor/Market Based Price
  3. Value Based Price
Cost Based Price atau penentuan harga menurut biaya yakni yang paling gampang dilakukan, namun juga merupakan cara paling primitif. Kita tinggal hitung total biaya yang kita keluarkan (harga pokok pembelian + biaya2 lain) ditambah laba yang ingin kita dapatkan jadilah harga jual.
Namun alasannya yakni kita memilih harga tanpa melihat harga yang ditentukan pesaing, bisa jadi harga yang kita tentukan tidak bisa bersaing di pasaran. Bisa jadi terlalu mahal apabila kita tak bisa menekan biaya-biaya yang kita keluarkan. Apalagi untuk produk komoditas (barang yang umum di pasaran).
Celakanya, ini yang biasa atau boleh dikatakan satu-satunya yang bisa, dilakukan pedagang pemula, termasuk saya dikala mulai terjun di penjualan online. Ketika mulai bisnis online, saya tidak punya kanal ke supplier dan modal (uang) yang dimiliki juga sangat-sangat terbatas. Yang saya lakukan membeli barang dari sebuah lembaga jual beli online, kemudian di-mark up harganya, dan dijual lagi di lembaga yang sama. Alhamdulillah laris juga.
Saya sengaja bermain hanya di barang bekas yang tidak mempunyai acuan harga niscaya dan berusaha mencari pembeli yang kurang mengerti harga (bahkan kurang mengerti produk). Fitur/service pelengkap yang saya berikan sebagai differensiasi dengan kompetitor yakni free konsultasi seumur hidup.
Sayangnya, yang namanya barang bekas, kualitasnya juga tidak mempunyai acuan yang niscaya juga, sehingga meski sudah dilakukan quality control yang ketat, angka komplain juga relatif tinggi. Di sinilah kualitas service recovery ditantang untuk mempertahankan reputasi.
Cara kedua adalah Competitor-based Price atau Market-based Price, yaitu penentuan harga menurut harga pasar/pesaing. Jika kita menjual produk komoditas, apalagi produk berharga murah, mau tidak mau kita harus menggunakan cara ini. Pasar untuk produk ini biasanya sangat price sensitive, ibarat ibu-ibu beli cabai di pasar, beda 50 perak aja pindah lapak :D. Akibatnya, terjadi persaingan harga hingga berdarah-darah.
Jangan salah sangka, bahwa penjual yang berani banting harga yakni penjual yang berorientasi jangka pendek. Justru pedagang-pedagang besar bermodal berpengaruh banyak melaksanakan taktik banting harga ini. Prinsip mereka, tak mengapa rugi di awal, asal mereka menerima banyak pelanggan, yang sanggup dimaintain untuk menghasilkan laba jangka panjang. Apalagi dikompensasi dengan upselling dan cross selling. Makanya tak heran kalau ritel2 besar ibarat carrfur, hyprmrt, gi*nt, dsb. berani banting-bantingan harga hingga bisa lebih murah daripada kakilima. Tentu saja untuk tetap bisa menghasilkan laba di persaingan harga ini kita harus bisa menekan biaya serendah mungkin.
Perang harga ini tentu sangat merugikan bagi pedagang kecil dengan modal pas-pasan. Alih-alih saling berkompetisi, para pedagang kecil seharusnya justru berkolaborasi sehingga mempunyai kekuatan besar, contohnya membentuk asosiasi. Asosiasi sanggup saja memilih harga jual terendah. Asosiasi juga mempunyai kekuatan yang cukup besar untuk melaksanakan pembelian bersama, sehingga bisa menekan supplier.
Cara ketiga yang paling asyik, Value Based Price. Dengan cara ini nyaris tidak ada lagi kompetisi, akrena kita menunjukkan value (bukan lagi produk) yang tentunya unik, berbeda dengan yang lain. Cara ini biasa dilakukan pada produk-produk premium, yang dijual dengan harga selangit, meski ongkos produksinya bisa jadi sangat kecil. Orang tetap saja membeli, bukan alasannya yakni produk atau harganya, namun value yang dimilikinya.

Bahkan kalau harga turun, bisa jadi pembeli malah protes. Tentu kita masih ingat beberapa dekade kemudian dikala para penggemar Mercy protes gara2 Mercedez menurunkan harga jual produknya. Maksud Mercy bekerjsama ingin meningkatkan volume penjualan dengan memperluas pasar ke tingkat ekonomi yang lebih rendah, tapi justru diprotes pelanggan yang mengkhawatirkan gengsinya (baca: value) turun. Akhirnya Mercy mengeluarkan seri C-class untuk menanggapi protes ini.
Nah, sebagai pengusaha pemula, dapatkah kita menerapkan cara ini? Tentu saja bisa. Kita bisa mulai dengan memperkuat keunikan produk kita atau service kita yang berbeda dengan yang lain. Keunikan ini yang bisa kita jual dengan nilai tak hingga.
Demikian sedikit sharing menjelang shalat Jumat

Created By :

Subscribe to receive free email updates:

ADS