Kata orang sukses itu bisa diduplikasi, hanya jikalau kita bisa melewati banyak sekali macam tahapan dari kesuksesan itu. Tapi yang jadi dilema yaitu sukses dan cara orang menuju sebuah kesuksesan itu beda-beda. Ada yang alasannya yaitu memang sukses berkat kemampuannya, atau ada juga sukses alasannya yaitu memang keberuntungannya. Namun dibalik itu semua pastinya ada hal-hal atau ritual yang telah dilakukan oleh orang-orang sukses sebelumnya. Apakah ritual tersebut?
Berikut ini ada 8 kebiasaan yang selalu dilakukan oleh sebagian besar pengusaha sukses, diantaranya :
1. Berpikir layaknya pengusaha sukses
Jika kita hanya mengamati tindak-tanduk para pengusaha, tak banyak yang bisa kita pelajari darinya. Kebanyakan perilaku para pengusaha sangat istimewa dan cenderung aneh. Meski menawarkan perilaku yang rata-rata berbeda, tapi semua pengusaha sukses menawarkan contoh pikir yang sama.
Singkatnya, para pengusaha selalu memakai formula act (bertindak), learn (belajar), build (bangun), dan repeat (ulangi).
Bagi Kita yang pernah melihat seorang pengusaha terjun ke bisnis yang serba tidak pasti, itu bukan alasannya yaitu dirinya tak mempunyai rencana apapun. Dia bertindak, berguru dari apa yang ditemukannya dan bertindak kembali.
2. Mengikuti perkembangan pasar
Menemukan gagasan merupakan hal yang mudah. Bukan tidak mungkin, Kita memunculkan banyak gagasan atau produk gres dikala terdesak. Namun gagasan gres bisa tidak bernilai banyak jikalau hanya mempunyai sedikit manfaat.
Di samping itu, tak ada jaminan ada yang mau pribadi membeli gagasan gres Kita. Saat mulai memikirkan sesuatu, konsumen harus jadi prioritas. Jika kita memulainya dengan kebutuhan konsumen, meski produknya belum terwujud, Kita sudah punya pasar sendiri.
3. Menjadi kaya bukan tujuan
Para pengusaha terbaik tidak menimbulkan kekayaan sebagai tujuan awal. Kekayaan hanya dianggap sebagai produk atau hasil dari kerja kerasnya berbisnis. Alasan kita dihentikan fokus pada kekayaan yaitu alasannya yaitu ruang gerak akan terbatas dan tidak fokus pada konsumen. Selain itu, kita juga akan kesulitan menemukan kebutuhan pasar.
4. Memasarkan dengan cara berbeda
Melakukan pemasaran memang seringkali dilakukan dengan banyak spekulasi. Saat yang lain pergi ke kanan, kita akan mencoba langkah ke kiri.
Memulai hal yang gres memang berisiko, tapi bertaruh dan mencoba cara yang berbeda bisa jadi jalan menuju keberuntungan. Namun dalam mencoba hal tersebut, kita harus memilih waktu dan daerah yang tepat. Berspekulasi juga harus diiringi dengan langkah-langkah yang realistis.
5. Mulailah dengan dana secukupnya
Mendanai perusahaan merupakan hal terparah yang seringkali gagal dipahami para pemula bisnis. Langsung memulai perjuangan dengan modal besar merupakan langkah yang kurang tepat.
Meski memang benar, bisnis tersebut bisa menciptakan orang lain terpukau tapi hanya berlaku dalam jangka pendek. Mengambil langkah kecil dikala memulai perjuangan bisa membantu Kita memperoleh laba besar nantinya.
6. Membangun tim
Pendiri perusahaan harus berani mendelegasikan sebagian kiprah pada karyawannya. Satu orang tak bisa melaksanakan banyak sekali hal yang bisa menciptakan bisnis jadi besar. Tanpa kerja tim, perusahaan tidak akan bisa bergerak cepat alasannya yaitu semuanya harus melalui keputusan satu orang.
7. Seorang pengusaha sukses bermain dengan kekuatannya
Para pengusaha sukses yaitu mereka yang berani mendapatkan kekalahannya dan memuji serta memanfaatkan kekuatannya untuk berbisnis. Tindakan tersebut sanggup membuatnya berkonsentrasi pada upaya-upaya terbaik yang bisa dilakukan. Pengusaha sukses juga tak akan terlalu duka dengan segala kekurangannya. Hal ini mengingat dimana ada penemuan di situ ada pemimpi dan eksekutor mimpi dikala seseorang bisa mengubahnya menjadi kenyataan.
8. Ubah kendala menjadi aset
Ungkapan mati satu tumbuh seribu memang terdengar klasik bahkan sebagian menganggapnya kuno. Namun para pengusaha sukses menerimanya sebagai suatu kebenaran. Apapun hambatannya, para pengusaha sukses selalu bisa mengubahnya menjadi jalan menuju keberhasilan.
Dari kedelapan kebiasaan-kebiasaan di atas paling tidak 50% kita menguasainya. Mengapa demikian? Karena dengan memanfaatkan contoh yang sudah ada kesannya tentu bisa mirip atau malah melebihi jikalau kita menemukan cara gres dan yang berbeda. Intinya kita harus berani mencoba dan tidak menunda untuk melakukannya.
sumber : liputan6