ADS

Kelas Online Bukalapak , Memajukan Produk Lokal Desa Melalui Marketplace Bukalapak



Halo om tante yang JOSS GUANDOSS !!!


kali ini saya merangkum program Kelas Online Telegram Regional 2 yang di selenggarakan hari jumat 10 februari dengan Pembicara Maulana Lintang H, Owner @maicaleaf


Berikut sedikit Cerita profile panggil aja Om Lintang

- Profesi petani digital , bertani sambil online

Tinggal di desa pelosok yang susah terjangkau jaringan internet dan dia pernah bekerja juga di perusahaan PMA tapi berakhir menjadi pengangguran sebab Di PHK . Terus apa yang membedakan om Lintang ini dengan seleller2 lain di bukalpak? kenapa Om ini begitu istimewa

Produk yang di jual yakni barang kurang cerdik yang di beri brand ( Rebranding ) dan di Kemas Kembali ( Repacking ) yang lebih menarik , dari Benih Tanaman, Gula Jawa, Jamu Godok, Daun daunan, semua di repacking, dan merknya di beri nama "MaicaLeaf, G Organic, dan Dherb" yang merupakan nama anak dari Om Lintang ini , dan brand lainya Maica Leaf yakni produk repacking benih tanaman.






Om Lintang ini Memiliki visi yang sangat andal "Membangun Kota Dari Desa" bagaimana produk desa dapat diterima di kota serta mengajak orang kota untuk menggunakan produk desa, duit orang kota harus masuk desa bahasa kerennya "Capital Flight",


Point-point penting yang di jelaskan oleh Om lintang :
Beruntunglah bagi sahabat muda kini sudah ada marketplace yang memudahkan segala kegiatan jual beli online yang praktis dan aman.
Apa sih hebatnya Repacking ? ow jangan salah di supermarket kita banyak lihat produk2 yang bergotong-royong biasa banyak di temui di packing kembali dengan brand toko atau brand lainya dan nyatanya dapat meningkatkan nilai jual produk.
Tapi juga perlu di perhatikan,Yang dihentikan dari repacking , isinya produk kita sendiri, tapi kita pake brand orang Lain. Itu namanya pelanggaran,
Yukk ah,"Do Something Useful if U Really Love Indonesia sekali lagi really love Indonesia "
Belajar berani untuk beralih dari Reseller ke pebisnis online, mencar ilmu berani jadi pengusaha online bukan pedagang online, keren kan..! :)



Selanjutnya sesi pertanyaan , saya kutip pribadi dari chat di telegram .


T1 ) dari Om bagus


minta tips & trik untuk promosi produk brand sendiri yang gres saja launching (belum dikenal masyarakat)


J1 ) Lintang


1. Bonus untuk antisipasi feedback negatif, heheheh jd isin kalo customer mau kasih feddback negatif


:2. Bonus di jadikan niat sedekah, sebab menciptakan org lain senang, the power of giving lah


3. Grupband jg ga pribadi ngetop, nikmati process, jual barang spt persis band menciptakan lagu, easy lestiening, lezat di denger ---- laris dech


T2) Om Ipul


halo om lintang.. saya ipul dari magelang juga.. cara promosi barang sendiri ataupun repacking menyerupai poduk om lintang semoga cepet dikenal masyarakat khususnya via bukalapak.. apa yg harus di di lakukan..?? dan perlu berapa BUGDET yang dibutuhkan?? sebab feedback om lintang cepat banget naiknya.. terima kasih


J2) Lintang


Ipul Yth, budget saya promote push per hari 300rb untuk produk baru, dgn nilai per klik 250 rp. kalo di kenal customer, gunakan produk berbahasa inggris, sebab org indonesia g suka bahasa indonesia, hhehehehe, biar di kira produk import


Teori probabilitas di gunakan pada promote push, coba kalo pedagang, g berani ambil resiko,


kalo perlu free account berharap feedback cepat ?


misal bayar promote push 100rb tapi baliknya 1 jt ,


design packaging yg bagus, bukankah liat cewek dari bungkusnya


Hhehehe


P3) Om Bagus


Malem om maica, mo tanya, bagaimana seh cara untuk menciptakan produk kita lebih bersaing dengan produk yang sama jenisnya selain dari segi harga. Suwun om


J3) Om Lintang


Om Bagus,Promote produk sendiri, bukalapak menyediakan marketing tools spt promote push, itu sdh mumpuni, namun sebab mencar ilmu dari produk saya yg receh, saya selalu memberi bonus, setiap customer beli,


Packaging, mencar ilmu dari google dgn keyword "Best Packaging Design", kita lihat desgin org2 luar ttg packaging


pertama org lihat yakni bungkus,


namanya golden eye kalo di supermarkert


P)Kalo difoto produkkan cuma produknya yg ditampilkan om??


Apa perlu sekalian packagingnya


J)kita lihat psikologis dari calon pembeli, kalo produk saya yg g dilihat bungkusnya mungkin hingga skrg g laku, pdhal isinya aluminium foil, byangin org membeli krn bungukusnya, bukan isinya.


P4) Om Adnan


Nama adnan asal jogjakarta mau tanya om apa saja produk2 yang dapat di rebranding sendiri kebetulan saya jualan barang Elektronik cina apa ya harus rubah brand nya dan bungkus ulang? Apa kira2 dapat diterima pasar? Kalo diganti brand nya?


J4) Om Lintang


untuk barang electroniic sulit sekali di rebranding, sebab berhadapan dengan famous brand, org cenderung suka dgn famous brand


di rebranding extra berat kalo jenis brg electronic


kalo kita pake famous brand namanya pelanggaran


hehehe


P)Jadi harus cari peluang produk gres lokal om? Keluar dari zona nyaman begitukah..


J)reseller tidak ada yg abadi, bs dimanfaatkan sbg mengumpulkan modal, selama masih animo n booming


P6) Om Wahyu


Asal kota : Suroboyo


Username Lapak : pondok_kreazie


Kebetulan sy juga sedang jual produk teman2 UKM


Kalo mau repacking apakah efek juga dengan ijin nya (PIRT, Halal dll) ?


J6) Om Lintang


Kalo untuk produk yg sdh di olah, misal singkong jd kripik harus ada PIRT, ngurusnya jg murah dan gampang, kalo dari form nya 1 PIRT dapat banyak produk


tapi kalo masih uji coba gpp



P7) Armani Jepara:


Halo Om Lintang,


Kenalken saya Armani dari Komunitas Bukalapak Jepara.


Gini om, saya kan Jual Produk china, Seperti Kalung dan Gelang untuk laki2,


Dibeberapa produk masih ada bungkus brand China nya.


Nah misal saya packing ulang dengan brand kita sendiri, itu termasuk pelanggaran ngga om?


Soalnya untuk produk perhiasan, produk import china itu kesudahannya kurang anggun kualitasnya.


Padahal saya stock dan jual produk yg kualitasnya anggun (tidak menyerupai produk china umumnya)


J7) Om Lintang


Bisa di repacking dgn contoh kualitas, namun kondisi politik n ekonomi yg spt ini kemudian pemerintah merubah regulasi import, contohnya kerusuhan, terus mau dagang opo om, kalo kita tidk prepare produk lokal


china ribut sama indonesia, kemudian masih mau import ?



P8) Om Ahmad


1. tanya om ...dari tadi kan masalh branding produk, kemudian pre packing , klu berdasarkan om lintang antara kwalitas produks atau pakaging yang di utamakan dahulu...



2. om lintang aneka macam punya reseller (ONDE-ONDE), cara maintain reseller bagaimana om? yang dilakukan om lintang selama ini, sebab saya liat om lintang sebagai supliyer juga bermain retail yang juga menjadi pesaing reseller


J8) Om Lintang


Mantab om, #1. pertanyaan om menyerupai sept perkara Jam KW, yg dilihat yakni customer, pdhal sdh tau kualitasnya spt itu, tetap aja customer menyerupai kacang goreng, kita suka lupa bahwa yg lebih dulu yakni segmentasi, kita ni jualan yg beli siapa? Low End, Medium atau siapa,


Jadi syarat jualan yakni yg customer suka, kalo customer nya suka packaging ya packaging


kalo yg suka Kualitas biasanya g liat bungkus, tapi liat kualitas, untuk contoh perkara jam KW, yg beli jam SEIKO ori jg banyak, Gshock Ori jg banyak



#2. Tidak ada reseller yg loyalitas kepada produk kita, reseller selalu mencari yg murah, terus berpindah2 product,



P)jadi klu awal kita mau jualan tentukan dulu segmentasinya ya om ...jadi kita dapat pilih mana yang mau kita utamakan packaging atau kwalitas produknya yaa begitu om ?


J)benar, buat toko terpisah buat barang2 yang menyerupai itu


biar tidak merusak reputasi


P)untuk pertanyaan ke 2 om , segi harga dan bonus ini bergotong-royong ada patokan gak


untuk maintenen reseller


J)kita punya kompetitor brg sejenis dgn brand berbeda, reseller kan prajurit perang, bonus dan price melihat medan perang dgn kompetitor brg sejenis




Harus ingat om " Bisnis Online itu menyerupai Lautan luas yang banyak ikannya, tergantung umpannya "


Masak iya mancing di bahari umpannya cacing ?



Sebagai Penutup Om Lintang Memberi Beberapa Petuah yang super banget !!
Apa bedanya pedagang dengan pengusaha ? ilustrasinya Reseller banyak yg kukut, tapi pemilik/pabriknya barang tidak ? Warung yg jualan mie instant banyak yg kukut, tapi kenapa pabriknya tidak ?


coba pikir dech, kita pedagang atau pengusaha online ?
Mindset ttg pedagang dan pengusaha/pebisnis online bukan terletak pd apa yang dijual dan berapa modal tapi sudut pandang, pedagang hanya ber orientasi pada laba sesaat, pokok e untung,titik , kalo Pengusaha orientasi kepada profit dan target, pengusaha dapat bertahan sebab mentarget usahanya, kalo perlu usahanya dapat turun temurun. Coba tanya reseller tahun depan masih jualan sama menyerupai hari ini ? Jawabnya gtau, tapi kalo pengusaha hingga kapanpun dapat jawab.



Gimana nonjok banget kan , kita jadi merasa bersalah bila cuma sekedar jualan dan tidak menunjukkan bantuan lebih ke negara dengan mendukung produk lokal dan memajukan UMKM Indonesia. Coba banyak para pelapak menyerupai Om Lintang ini, niscaya bakalan lebih maju pesat perkembangan perekonominan masyarkat . Dan kesejahteraan lebih merata tidak hanya di kota saja.


Sekian Om tante Topik rangkuman dari saya , Semoga bermanfaat buat yang ngga dapat ikut kelas telegram ini .

Salam ,
Iyandri

Subscribe to receive free email updates:

ADS