ADS

Budidaya Jambu Mete Bag.2

yang membahas wawasan mengenai jambu mete Budidaya Jambu Mete bag.2


Pada ulasan mengenai jambu mete bag.1 yang membahas wawasan mengenai jambu mete, maka pada kali ini akan dibahas mengenai cara budidaya,penanaman,penyakit dan penangggulangannya. Budidaya jambu mete sanggup diperbanyak dengan cara generatif melalui biji serta dengan cara vegetatif dng langkah pencangkokan, okulasi, serta penyambungan. Biji yg sanggup ditanam harus tiba dari pohon induk pilihan. 

Langkah penanganan biji mete utk benih yakni : 
  • Buah mete/ kandidat bibit dipanen pd pertengahan demam isu panen. 
  • Buah mete tsb harus sudah masak serta tak cacat. 
  • Biji mete lekas dikeluarkan dari buah semu kemudian dicuci bersih, lantas disortir. 
  • Biji mete dijemur hingga kandungan air 8-10%. 
  • Apabila dibungkus dlm kantong plastik, anutan di area penyimpanan harus tanpa gangguan denngan suhu pada 25-30° C serta kelembaban 70-80%. 
  • Lama penyimpanan bibit + 6 bln., sungguh usang 8 bln.. 
  • Sebelum di saat ditanam, benih (biji mete) harus disemai dulu. 

Pengolahan Media Tanam 

Pengolahan media iariarn merupakan factor yg mutlak agar bibit jambu mete sanggup berkembang serta meningkat dng baik. Pekerjaan ini meliputi antisipasi permulaan tempat, pembukaan kawasan (land clearing), serta pemupukan 

Persiapan 

Sebelum di saat ditanami kawasan harus dibersihkan dulu, serta pH harus 4-6. Tanaman jambu mete amat toleran pada lingkungan yg kering maupun lembap, juga pada tanah yg kurang subur. Daerah dng tanah liat kemudian jambu mete sanggup terus sanggup hidup serta berproduksi dng baik. Waktu tanam jambu mete yg baik yakni permulaan demam isu hujan. Pengolahan tanah sudah diawali di demam isu kemarau. 
Pembukaan Lahan 
yang membahas wawasan mengenai jambu mete Budidaya Jambu Mete bag.2
Tempat yg sanggup ditanami jambu mete harus terbuka atau terkena cahaya matahari serta ditawarkan sebaik-baiknya. Tanah dibajak/ dicangkul sebelum di saat demam isu hujan. Batang¬batang pohon dikesampingkan serta dibakar. 

Pemupukan 

Pemberian pupuk sangkar diawali sejak sebelum di saat penanaman. Baiknya, di waktu tumbuhan tetap kecil, pemupukan dng pupuk sangkar itu diulangi hingga 2 x 1 tahun. Langkahnya gali lubang lebih kurang batang, sedikit diluar bundar daun. Pupuk atau kompos dimasukkan ke dlm lubang galian itu. Pemupukan berikutnya dilakukan gali lubang, diluar lubang pada mulanya. Pemberian pupuk sangkar serta kompos ditujukan utk menjalankan perbaikan suasana fisik tanah. 

Tehnik Penanaman 

Sebelum di saat dilakukan penanaman, apalagi dahulu menetapkan pola serta jarak tanam, lantas dilakukan pengerjaan lubang tanam. 

Penentuan Pola serta Jarak Tanam 

Pada kebijaksanaan daya monokultur jarak tanam diusulkan 12 kali 12 m. Maka dlm tiap-tiap satu hektare kawasan jumlah keseluruhan tumbuhan yg dikehendaki sejumlah 69 batang. Jarak tanam sanggup di buat dng ukuran 6 kali 6 m hingga jumlah keseluruhan tumbuhan yg dikehendaki yakni 276 batang/ ha. Kerapatan tumbuhan lantas dijarangkan pd usia 6-10 th.. 

Pembuatan Lubang Tanam 

Tanah digali dng ukuran 30 kali 30 kali 30 cm. Apabila type tanahnya amat simak, ukuran lubang tanam di buat 50 kali 50 kali 50 cm. Apabila di lubang tanam ada susunan cadas, harus ditembus agar akar sanggup berkembang prima serta terhindar dari genangan air. 

Pada di saat penggalian lubang, susunan tanah segi atas dipisahkan ke arah Utara serta Selatan dan susunan bawah ke arah Timur serta Barat. 

Lubang tanam dilewatkan terbuka ± 4 minggu. Pada di saat penutupan lubang, tanah susunan bawah dikembalikan ke area permulaan mulanya, disusul susunan atas yg sudah bercampur dng pupuk sangkar ±1 pikul. 
Di lubang tanam yg sudah ditimbun di buat ajir agar lubang tanam simpel didapatkan kembali. 

Langkah Penanaman 

Beberapa hal yg butuh di amati yakni menyerupai berikut. : 
Bibit yg sanggup ditanam dilepaskan dari polybag. Tanah yg melekat pd akar dijaga jangan sempat acak-acakan agar perakaran bibit tak rusak.

yang membahas wawasan mengenai jambu mete Budidaya Jambu Mete bag.2

Penanaman dilakukan hingga cuma leher akar atau sama dalamnya menyerupai pada di saat tetap dalarn persemaian. Apabila memakai bibit dari okulasi serta sambung, upayakan akar tunggangnya terus lurus. Letak akar cabang diusahakan menyebar ke semua arah. Ujung¬ujungnya yg patah/ rusak baiknya dipotong. 

Tanah di lebih kurang batang dipadatkan serta diratakan agar tak ada rongga-rongga hawa diantara akar serta tak berjalan genangan air. Tanaman butuh di beri penyangga dari bambu agar sanggup berkembang tegak. 

Pemeliharaan Tanaman 

Pemeliharaan tumbuhan meliputi pekerjaan penyiraman, penyulaman, penyiangan serta pengemburan, pemupukan, pemangkasan, dan penjarangan.

Pengendalian Hama serta Penyakit 

Ulat kipat (Cricula trisfenestrata HeIf) 

Pada tumbuhan terlihat kepompong ber-gelantungan. Ulat berwarna hitam bercak¬bercak putih, kepala serta ekor warna merah nyala, serta semua tubuhnya ditumbuhi rambut putih berupa Telurnya berwarna putih, oval. Fase pupa berjalan 4/ minggu, fase kepompong 3-5 minggu. 

Tanda-tanda : daun-daun tak utuh serta ada bekas gigitan. Pada serangan yg hebat, daun sanggup habis sekalipun, tetapi tumbuhan tak mati. Apabila terkena serangan, tumbuhan tak lagi membuahkan buah serta gres sembuh sesudah 18 bln.. 

Pengendalian : dng menyemprotkan insektisida Symbush 50 EC atau Pumicidin dng porsi 1, 0-1, 5 mVliter air. 

Helopeltis sp. 

Tubuh imago berwarna hitam, kalau abdo¬men segi belakang sebelah bawah berwarna putih. 
Tanda-tanda : pd tunas-tunas daun muda, tangkai daun ada bercak-bercak hitam tidal (rata. Daun serta ranting lekas jadi kering ; serta dibarengi dng gugurnya daun. 

Pengendalian : (1) melalui tehnik bercocokn tanam, umpamanya urangi tumbuhan inang atau tumbuhan peneduh. (2) dng insektisida Agroline dng porsi 0, 2 Persen atau Thiodan dng porsi 0, 02 Persen. 
Ulat penggerek batang (Plocaederu feeeugineus L) 

Tanda-tanda : semula daun beralih warna jadi kuning. Makin usang daun sanggup gugur/ rontok serta tumbuhan sanggup mati. 

Pengendalian : (1) dng menangkap ulat penggerek tsb. (2) elesi 1 lebih kurang permukaan batang/ akar dng 1 larutan BMC 1-2% (20 gram/ liter air). 

Penyakit 

Penyakit yg kerap menyerang yakni pe¬nyakit busuk batang serta akar, penyakit bunga serta putik, serta Antracnossis. Penyakit ini sanggup dibasmi dng Fungisida Zinc Carmamate, Captacol serta Theophanatea. 
Penyakit layu 

Penyakit ini nampak apabila area pembibitan terlampau lembab serta jemu air. 
Pemicu : Phytophthora palmivora, Fusarium sp, serta Phytium sp. 

Tanda-tanda : apabila tumbuhan tiba-tiba jadi layu. Pengendalian : (1) menjalankan perbaikan lingkung¬an pembibitan, menyerupai memperdalam parit pembuangan air serta minimalisir naungan yg terlampau rapat. (2) penyemprotan Dithane M 45 dengan cara teratur serta terencana. 

Daun layu serta kering 

Pemicu : kuman Phytophthora solanacearum. 
Tanda-tanda : dengan cara menonjol daun-daun beralih warna dari hijau jadi kuning kemudian gugur, sebagian cabang meranggas, serta tumbuhan berikutnya mati. Jaringan kayu pd batang yg diserang dibawah kulit berwarna hitam atau biru bau tanah serta berbau busuk. 

Pengendalian : tumbuhan yg diserang penyakit ini harus dibongkar hingga ke akar¬akarnya agar penyakit tak menutar ke tumbuhan lain. Pencegahan harus dilakukan dengan cara terpadu. Bibit serta alat-alat pertanian harus bebas dari kerancuan kuman serta karantina tumbuhan dilakukan dengan cara konsekuen. 
Bunga serta buah busuk 

Pemicu : Colletrichum sp., Botryo¬diplodia sp., Pestalotiopsis sp. Tanda-tanda : kulit buah hitam serta busuk. 

Pemicu : Pestalotiopsis sp, Colletri¬chum sp, Pestalotiopsis sp., Botryo-diplodia sp., Fusarium sp. 
Tanda-tanda : permukaan kulit buah serta kulit biji kering kecokelatan serta pecah-pecah, bunga serta tangkai busuk. 


Subscribe to receive free email updates:

ADS